Laman
Running Posted
Sabtu, 28 Mei 2011
Tantangan Percepatan Pembangunan RI Tahun 2025
Indonesia sedang berubah dari factor-driven economy menuju efficiency-driven economy
Jum'at, 27 Mei 2011, 00:01 WIB
Target Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2025 bakal menghadapi sejumlah tantangan. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-17 perekonomian dunia dengan pendapatan per kapita sekitar US$3.000.
Deputi Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Perekonomian, Lucky Eko Wuriyanto, mengungkapkan, Indonesia memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan utama ekonomi dunia. "Kita sedang berubah dari factor-driven economy menuju efficiency-driven economy," kata Lucky di Jakarta, Kamis 26 Mei 2011.
Namun, dia menjelaskan, potensi sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia itu tidak serta merta membuat mimpi Indonesia terwujud. Kementerian Perekonomian bahkan mencatat beberapa tantangan yang harus dihadapi Indonesia.
Pertama, saat ini aktivitas ekonomi belum terfokus pada industri pengolahan atau peningkatan nilai tambah.
Kedua, masih terdapat kesenjangan antar wilayah. Kesenjangan ini sangat terlihat antara Indonesia bagian barat dan timur. Kondisi itu terlihat dari distribusi produk domestik regional bruto untuk masing-masing provinsi di Indonesia yang tidak merata.
Ketiga, masalah infrastruktur yang selama ini dinilai menghambat. Berdasarkan Global Competitiveness Report 2010, infrastruktur Indonesia berada pada peringkat ke-82 dari 139 negara.
Keempat, rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Saat ini, sekitar 50 persen tenaga kerja Indonesia masih berpendidikan sekolah dasar dan hanya sekitar delapan persen yang berpendidikan diploma atau sarjana.
Kelima, diperlukan urbanisasi yang sangat cepat. Badan Pusat Statistik memprediksi pada 2025 jumlah penduduk di kawasan perkotaan mencapai 65 persen. Kondisi itu berdampak pada peningkatan pola gerakan konsumsi, struktur produksi, konflik penggunaan lahan, struktur ketenagakerjaan, serta distribusi barang dan jasa yang membutuhkan infrastruktur yang andal. Keenam, dampak perubahan iklim.
Lucky menambahkan, saat ini pemerintah serius untuk memecahkan beberapa tantangan tersebut dengan menyusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Upaya itu juga untuk memanfaatkan momentum agar dapat bergabung dengan negara-negara di pasar yang sedang berkembang.
Sumber: VIVAnews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(151)
-
▼
Mei
(12)
- Mengungkap Rahasia Magnet Bumi
- Bagaimana Mengetahui Usia Bintang?
- 13 Hal Yang Membedakan Indonesia dan Jepang
- Tantangan Percepatan Pembangunan RI Tahun 2025
- Penyakit Kanker Payudara
- Penyakit Herpes
- Pelepasan Siswa Kelas XII SMAN 1 Sukadana Tahun Pe...
- Bumi Terancam Badai Matahari Tahun 2013
- Imam Supriyanto: NII KW 9 Bentukan Intelijen
- Hardiknas dan Gaung Pendidikan Karakter
- Konspirasi NII KW 9 Abu Toto alias Panji Gumilang ...
- Menelusuri Eksistensi NII KW 9
-
▼
Mei
(12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar!