Laman
Running Posted
Sabtu, 09 Juli 2011
Singkong, Komoditas Multi-Manfaat
Jakarta - Meski terdengar sepele dan kurang 'oke' bagi sebagian masyarakat, ternyata singkong memiliki banyak manfaat dan bisa menjadi produk strategis sebagai alternatif pangan. Demikian disampaikan Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, Franciscus Welirang dalam diskusi yang dilaksanakan di Menara Kadin, Jakarta, Jumat sore (8/7/2011).
''Singkong dijadikan tepung singkong, dapat dikembangkan untuk bahan pangan, potensinya besar. Biayanya murah dan bisa dikembangkan untuk pangan, ketahanan energi, dan ramah lingkungan,'' tanggapnya.
Dirinya mengakui, saat ini produk singkong sudah dianggap produk penting, tapi belum dianggap cukup baik sebagai produk strategis.
''Ini (singkong) memiliki nilai besar, untuk pangan saja, tepungnya tidak perlu dicampur dengan tepung terigu sudah banyak aplikasinya bagi produk pangan,'' imbuh Franky.
''Seharusnya, jika mau ditumbuhkembangkan menjadi produk strategis bagi pertanian, pemerintah harus membebaskan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) baginya,'' tutur Franky.
Selain itu, produk derivatif dari singkong sangat banyak, salah satunya adalah tepung unggulan mocaf (modified casava flour). Tepung yang tidak memiliki bau khas singkong, dan memiliki daya guna yang menyaingi tepung terigu disamping harganya yang juga murah sangat berguna untuk bahan campuran produk pangan.
''Bicara tepung singkong yang dijadikan tepung mocaf, itu harus diamankan, Sekarang semua industri mi telor pasti pakai itu. tukang mie ayam, mie basah pasti pakai juga. Maka itu perlu didukung,'' ungkapnya.
Di tempat yang sama, perwakilan dari Gapmi (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman), Ahmad Subagyi berharap tepung singkong dapat menjadi keberadaan alternatif pangan yang strategis.
''Kita memiliki singkong, tapi yang menikmati adalah negara luar. Kita kalah dari Thailand, mereka penguasa dunia, padahal produksinya (singkong) hanya setengah dari kita,'' ungkap Ahmad.
Disampaikan olehnya, Indonesia memiliki berat masa kering panen mencapai 7-10 juta ton. produktivitasnya tinggi.
''Apalagi ketika sudah dikembangkan menjadi tepung mocaf. Produk turunannya dapat menjadi bahan untuk bakery, snack, bakso, mie, bubur instan, macaroni, hingga bahan pengental untuk sambal,'' terangnya.
Menurutnya, jika dikembangkan ke depannya tepung mocaf selain alternatif untuk tepung terigu, dapat dimasukkan untuk slot tepung pangan nasional Indonesia.
''Sekarang tepung mocaf sudah memiliki SNI da sertifikasi halal. Jika dikembangkan potensinya sangat besar dan bisa membuka lapangan kerja,'' tambahnya.
Sumber: detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar!